Biologi

Entri Populer

Sabtu, 14 September 2013

Keanekaragaman Manusia



Laporan Praktikum Genetika, 2013, 3



KEANEKARAGAMAN MANUSIA
Irfan Hidayatulloh1
1Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
radifanha@gmail.com




ABSTRAK
Keanekaragaman manusia dapat dilihat dari berbagai variasi seperti bentuk hidung, kemampuan menggulung lidah dan bentuk tapak kaki. Karakteristik fungsional dan struktural sel atau organisme yang merupakan keanekaragaman sifat ini ditentukan oleh sifat-sifat protein yang merupakan komponen dasar sel dan enzim-enzim yang mengarahkan metabolisme. Dengan diperolehnya data keanekaragaman manusia, kita dapat mendeskripsikan perbedaan dan persamaan seseorang dengan yang lain berdasarkan fenotip dan genotip melalui cakram genetika. Selain itu dapat ditentukan pula angka indeks keragaman dari setiap orang.
Kata kunci : variasi, fenotip, genotip, cakram genetika

ABSTRACT
Human diversity can be seen from a variety such as nose shape, the ability to roll the tongue and shape of footprints. Functional and structural characteristics of the cell or organism that is diversity of these properties are determined by the properties of proteins that are the basic components of cells and enzymes that direct metabolism. Data obtained with human diversity, we can describe the differences and similarities with another person based on phenotype and genotype through genetic discs. Moreover, it can be determined also the diversity index numbers of each person.
Keywords: variation, phenotype, genotype, genetic disk




1.      PENDAHULUAN
Gen adalah sepenggal DNA yang terdapat di dalam kromosom, yang berfungsi mengendalikan pembuatan protein. Protein tersebut berguna untuk melancarkan reaksi di dalam sel tubuh dan sebagai zat pembangun tubuh. Jika gen berubah, maka sifat makhluk hidup akan berubah (Syamsuri, 2004).
            Keanekaragaman merupakan ciri-ciri dari makhluk hidup. Adanya keragaman genetik merupakan hasil dari suatu spesies terhadap lingkungannya. Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip atau penampilannya. Beberapa dari ciri tersebut tidak mengalamai seleksi alam, sehingga tetap ada sampai sekarang dan dapat ditentukan oleh para ahli genetika melalui beberapa cara (Brookes, 2008).
            Pada manusia, setiap sel somatis memiliki 46 kromosom. Dengan mikroskop cahaya, kromosom-kromosom yang terkondensasi dapat dibedakan satu dengan lainnya. Masing-masing kromosom memilki suatu garis pola pita atau garis tertentu ketika diberi zat tertentu. Jika kedua kromosom dari setiap pasangan membawa gen yang mengendalikan karakter warisan yang sama (Campbell, 1999).
            Untuk menetukan keanekaragaman manusia, biasanya menggunakan cakram genetika dengan 6 ciri-ciri. Lima ciri diantaranya dapat dilihat daro fenotif yang ada, sementara ciri yang ke enamnya adalah dari golongan darah ABO. Ke enam ciri tersebut adalah :
*      Ujung daun telinga (cuping)
*      Ibu jari
*      Warna mata
*      Rambut lurus atau tidak
*      Adanya rambut pada ruas tengah pada jari tangan
*      Golongan darah yang terdiri dari A, B, AB dan O (Suryo, 1996)
Sedangkan menurut Syamsuri (2004), sifat yang nampak pada manusia dan dapat diamati sangat banyak. Pada manusia dikenal banyak sekali sifat-sifat keturunan. Beberapa contoh yang disebabkan oleh gen dominan adalah jumlah jari berlebih, kemampuan lidah untuk merasakan pahit pada tes PTC, rambut ikal, lesung pipi, lekuk di dagu, tumbuhnya rambut tebal di dada dan lengan, kemampuan membengkokan ibu jari dan kemampuan untuk menggulung lidah. Sedangkan beberapa contoh yang disebabkan gen resesif adalah       albino, mata biru, daun telinga tumbuh menempel dan rambut lurus.
Golongan darah manusia dibagi menjadi beberapa macam. Hal ini dapat dilihat dari aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) yang terkandung dalam seseorang. Penggolongan darah pertama kali ditemukan oleh Landsteiner. Penelitiannya diawali ketika eritrosit seseorang dicampur dengan darah orang lain, maka terjadi penggumpalan (aglutinasi), tetapi pada orang lain campuran itu tidak menyebabkan penggumpalan       (Fried, 2005).

2.      BAHAN DAN METODE
            Pada praktikum keanekaragaman manusia ini yang menjadi bahannya adalah manusia dan tabel keragaman. Sedangkan alat yang digunakan hanyalah alat tulis. Prosedur kerjanya adalah, sebelum melakukan pengamatan terlebih dahulu membuat tabel keragaman. Kemudia isi tabel keragaman tersebut dengan cara mengamati setiap teman kelompoknya


3.      HASIL           
TABEL 1
KERAGAMAN MANUSIA
No
Ciri Yang Diamati
Anggota Kelompok
Ai
Asyifa
Diah
Fifin
Hilma
Irfan
Irma
1
Jenis kelamin
P
P
P
P
P
L
P
2
Kemampuan menggulung lidah
ss
SS
ss
SS
SS
SS
SS
3
Lesung pipi
qq
QQ
QQ
QQ
qq
qq
qq
4
Ibu jari
cc
cc
CC
cc
cc
cc
CC
5
Tapak kaki
ll
ll
ll
ll
ll
LL
ll
6
Rambut
Kk
Kk
kk
kk
kk
Kk
kk
7
Cuping telinga
MM
mm
mm
mm
mm
mm
MM
8
Tinggi badan
tt
tt
TT
tt
tt
tt
tt
9
Golongan darah
O
A
O
O
O
O
O
Keterangan :
Jenis kelamin                                       : L/P
Kemampuan mengggulung lidah        : Dominan (SS), Resesif (ss)
Lesung pipi                                         : Dominan (QQ), Resesif (qq)
Ibu jari                                                 : Dominan (CC), Resesif (cc)
Tapak kaki                                           : Ceper (LL), Melengkung (ll)
Rambut                                               : Lurus (kk), Keriting (KK), Ikal (Kk)
Cuping telinga                                     : Bebas            (MM), Menempel (mm)
Tinggi badan                                       : Tinggi (TT), Pendek (tt)
Golongan darah                                  : A, B, AB, O


GAMBAR 1
CAKRAM GENETIKA

Keterangan :
Ungu               : Irfan
Merah              : Ai
Hijau               : Diah
Kuning            : Hilma
Coklat             : Irma
Orange                        : Asyifa
Biru                 : Fifin


4.      PEMBAHASAN
Variasi genetik manusia merupakan keragaman gen yang menunjukkan jumlah total dari karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia memiliki gen yang berbeda-beda. Tidak akan ada dua orang manusia yang secara genetik sama meskipun mereka kembar identik/ kembar monozigot. Adanya perbedaan gen tersebut terjadi baik pada tingkat spesies maupun tingkat populasi. Perbedaan gen pada tingkat spesies dapat terlihat dari adanya variasi fenotip pada setiap individu. Dengan bantuan cakram genetika, kita dapat melihat adanya keragaman gen manusia melalui tampilan fenotipnya.
Keanekaragaman pada manusia terbentuk oleh sifat-sifat genetika yang dibawa oleh gen dari orang tua. Sifat- sifat genetika meliputi sifat dominan dan sifat resesif. Ujung daun telinga yang menggantung atau bebas merupakan sifat dominan, sedangkan ujung daun telinga yang melekat atau menempel merupakan sifat resesif. Ibu jari tangan yang melengkung merupakan sifat dominan, sedangkan ibu jari tangan yang lurus merupakan sifat resesif.
Dalam praktikum ini variasi yang diamati berjumlah tujuh meliputi, jenis kelamin, kemampuan menggulung lidah, lesung pipi, ibu jari, tapak kaki, rambut, cuping telinga, tinggi badan dan golongan darah. Setelah mendapatkan data dari tabel keragaman, untuk mengetahui keragaman gen setiap manusia dibuatlah cakram genetika dengan tampilan fenotipnya. Selain mengetahui fenotip dari setiap anggota kelompok, kita dapat menentukan angka indeks keragaman untuk setiap orangnya.
Berdasarkan tabel pengamatan dapat diperoleh data bahwa Ai mempunyai genotif P, ss, qq, cc, ll, Kk, MM, tt, O. Sedangkan Diah mempunyai fenotif tidak memiliki kemampuan menggulung lidah, memiliki lesung pipi, tapak kaki yang melemgkung, rambut lurus, cuping telinga menempel, memiliki postur badan yang tinggi serta golongan darah O. Untuk Asyifa dan Fifin, keduanya memiliki genotif yang hampir sama, yang membedakannya hanya pada postur tubuhnya. Meskipun secara fenotif berbeda, dengan adanya cakram genetika terlihat adanya persamaan dari genotifnya. Lain halnya dengan Irfan yang memilki fenotif memiliki kemampuan menggulung lidah, tidak memiliki lesung pipi, ibu jari lurus, rambut ikal, cuping telinga menempel, postur badan pendek serta bergolongan darag O. Untuk Hilma dan Irma memiliki persamaan fenotif dari variasi mengenai kemampuan menggulung lidah, tapak kaki yang melengkung, rambut lurus dan postur badan yang pendek. Berdasarkan cakram genetika dapat diperoleh angka indeks keragaman yaitu Ai 975, Asyifa 217, Fifin 215, Diah 631, Irma 367, Hilma 511 dan Irfan 1633.
Ciri yang diperoleh dari pengamatan tidak menunjukkan sifat yang satu lebih unggul dari pada sifat yang lain. Akan tetapi, dengan adanya perbedaan fisik bisa membantu kita membedakan orang yang satu dengan yang lainnya . Masing-masing dari kita, individu unik, dikenal sebagai manusia yang senantiasa  berbeda dari manusia lain. Perbedaan yang ada diantara individu yang bergenotip sama kemungkinan dapat memiliki fenotip yang berbeda. Hal ini terbukti dengan adanya praktikan yang memiliki persamaan sifat fisik tertentu dengan yang praktikan yang lainnya, dalam hal sifat fisik yang lainnya ternyata terdapat juga perbedaan.

5.      KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan dalam anggota kelompok genetika ditemukan persamaan dan perbedaan variasi sifat. Setiap praktikan memiliki karaktersitik sifat yang berbeda. Meskipun terdapat persamaan, pasti terdapat perbedaannya. Perbedaan yang ada diantara individu yang bergenotip sama pun kemungkinan dapat memiliki fenotip yang berbeda. Perbedaan tersebut menyebabkan adanya variasi sifat yang memperkaya keanekaragaman manusi. Hal tersebut akan terlihat jelas pada cakram genetika.

DAFTAR PUSTAKA
Brookes, Martin. 2008. Bengkel Ilmu Genetika. Jakarta : Erlangga.
Campbell, Neil. 1999. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Fried, George. 2005. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Suryo. 1996. Genetika. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar