Laporan Praktikum Genetika, 2013, 3
KEANEKARAGAMAN
MANUSIA
Irfan Hidayatulloh1
1Jurusan
Biologi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung
radifanha@gmail.com
ABSTRAK
Keanekaragaman
manusia dapat dilihat dari berbagai variasi seperti bentuk hidung, kemampuan
menggulung lidah dan bentuk tapak kaki. Karakteristik fungsional dan struktural
sel atau organisme yang merupakan keanekaragaman sifat ini ditentukan oleh
sifat-sifat protein yang merupakan komponen dasar sel dan enzim-enzim yang
mengarahkan metabolisme. Dengan diperolehnya data keanekaragaman manusia, kita
dapat mendeskripsikan perbedaan dan persamaan seseorang dengan yang lain
berdasarkan fenotip dan genotip melalui cakram genetika. Selain itu dapat
ditentukan pula angka indeks keragaman dari setiap orang.
Kata kunci : variasi, fenotip, genotip, cakram genetika
ABSTRACT
Human diversity
can be seen from a variety such as nose shape, the ability to roll the tongue
and shape of footprints. Functional and structural characteristics of the cell
or organism that is diversity of these properties are determined by the
properties of proteins that are the basic components of cells and enzymes that
direct metabolism. Data obtained with human diversity, we can describe the
differences and similarities with another person based on phenotype and
genotype through genetic discs. Moreover, it can be determined also the
diversity index numbers of each person.
Keywords: variation, phenotype, genotype, genetic disk
1.
PENDAHULUAN
Gen adalah
sepenggal DNA yang terdapat di dalam kromosom, yang berfungsi mengendalikan pembuatan
protein. Protein tersebut berguna untuk melancarkan reaksi di dalam sel tubuh
dan sebagai zat pembangun tubuh. Jika gen berubah, maka sifat makhluk hidup
akan berubah (Syamsuri, 2004).
Keanekaragaman
merupakan ciri-ciri dari makhluk hidup. Adanya keragaman genetik merupakan
hasil dari suatu spesies terhadap lingkungannya. Manusia memperlihatkan variasi
pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip atau
penampilannya. Beberapa dari ciri tersebut tidak mengalamai seleksi alam,
sehingga tetap ada sampai sekarang dan dapat ditentukan oleh para ahli genetika
melalui beberapa cara (Brookes, 2008).
Pada manusia,
setiap sel somatis memiliki 46 kromosom. Dengan mikroskop cahaya,
kromosom-kromosom yang terkondensasi dapat dibedakan satu dengan lainnya.
Masing-masing kromosom memilki suatu garis pola pita atau garis tertentu ketika
diberi zat tertentu. Jika kedua kromosom dari setiap pasangan membawa gen yang
mengendalikan karakter warisan yang sama (Campbell, 1999).
Untuk menetukan
keanekaragaman manusia, biasanya menggunakan cakram genetika dengan 6
ciri-ciri. Lima ciri diantaranya dapat dilihat daro fenotif yang ada, sementara
ciri yang ke enamnya adalah dari golongan darah ABO. Ke enam ciri tersebut
adalah :
Ujung daun
telinga (cuping)
Ibu jari
Warna mata
Rambut lurus
atau tidak
Adanya rambut pada
ruas tengah pada jari tangan
Golongan darah
yang terdiri dari A, B, AB dan O (Suryo, 1996)
Sedangkan
menurut Syamsuri (2004), sifat yang nampak pada manusia dan dapat diamati
sangat banyak. Pada manusia dikenal banyak sekali sifat-sifat keturunan.
Beberapa contoh yang disebabkan oleh gen dominan adalah jumlah jari berlebih,
kemampuan lidah untuk merasakan pahit pada tes PTC, rambut ikal, lesung pipi,
lekuk di dagu, tumbuhnya rambut tebal di dada dan lengan, kemampuan
membengkokan ibu jari dan kemampuan untuk menggulung lidah. Sedangkan beberapa
contoh yang disebabkan gen resesif adalah albino, mata biru, daun telinga tumbuh
menempel dan rambut lurus.
Golongan darah
manusia dibagi menjadi beberapa macam. Hal ini dapat dilihat dari aglutinogen
(antigen) dan aglutinin (antibodi) yang terkandung dalam seseorang.
Penggolongan darah pertama kali ditemukan oleh Landsteiner.
Penelitiannya diawali ketika eritrosit seseorang dicampur dengan darah orang
lain, maka terjadi penggumpalan (aglutinasi), tetapi pada orang lain campuran
itu tidak menyebabkan penggumpalan (Fried,
2005).
2.
BAHAN
DAN METODE
Pada praktikum
keanekaragaman manusia ini yang menjadi bahannya adalah manusia dan tabel
keragaman. Sedangkan alat yang digunakan hanyalah alat tulis. Prosedur kerjanya
adalah, sebelum melakukan pengamatan terlebih dahulu membuat tabel keragaman.
Kemudia isi tabel keragaman tersebut dengan cara mengamati setiap teman
kelompoknya
3.
HASIL
TABEL
1
KERAGAMAN
MANUSIA
No
|
Ciri Yang Diamati
|
Anggota Kelompok
|
||||||
Ai
|
Asyifa
|
Diah
|
Fifin
|
Hilma
|
Irfan
|
Irma
|
||
1
|
Jenis kelamin
|
P
|
P
|
P
|
P
|
P
|
L
|
P
|
2
|
Kemampuan menggulung
lidah
|
ss
|
SS
|
ss
|
SS
|
SS
|
SS
|
SS
|
3
|
Lesung pipi
|
qq
|
QQ
|
QQ
|
QQ
|
qq
|
qq
|
qq
|
4
|
Ibu jari
|
cc
|
cc
|
CC
|
cc
|
cc
|
cc
|
CC
|
5
|
Tapak kaki
|
ll
|
ll
|
ll
|
ll
|
ll
|
LL
|
ll
|
6
|
Rambut
|
Kk
|
Kk
|
kk
|
kk
|
kk
|
Kk
|
kk
|
7
|
Cuping telinga
|
MM
|
mm
|
mm
|
mm
|
mm
|
mm
|
MM
|
8
|
Tinggi badan
|
tt
|
tt
|
TT
|
tt
|
tt
|
tt
|
tt
|
9
|
Golongan darah
|
O
|
A
|
O
|
O
|
O
|
O
|
O
|
Keterangan :
Jenis kelamin :
L/P
Kemampuan mengggulung lidah :
Dominan (SS), Resesif (ss)
Lesung pipi :
Dominan (QQ), Resesif (qq)
Ibu jari :
Dominan (CC), Resesif (cc)
Tapak kaki :
Ceper (LL), Melengkung (ll)
Rambut :
Lurus (kk), Keriting (KK), Ikal (Kk)
Cuping telinga :
Bebas (MM), Menempel (mm)
Tinggi badan :
Tinggi (TT), Pendek (tt)
Golongan darah :
A, B, AB, O
GAMBAR 1
CAKRAM GENETIKA
Keterangan :
Ungu : Irfan
Merah : Ai
Hijau : Diah
Kuning : Hilma
Coklat : Irma
Orange :
Asyifa
Biru : Fifin
4.
PEMBAHASAN
Variasi genetik manusia merupakan keragaman gen yang menunjukkan jumlah
total dari karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia
memiliki gen yang berbeda-beda. Tidak akan ada dua orang manusia yang secara
genetik sama meskipun mereka kembar identik/ kembar monozigot. Adanya perbedaan
gen tersebut terjadi baik pada tingkat spesies maupun tingkat populasi.
Perbedaan gen pada tingkat spesies dapat terlihat dari adanya variasi fenotip
pada setiap individu. Dengan bantuan cakram genetika, kita dapat melihat adanya
keragaman gen manusia melalui tampilan fenotipnya.
Keanekaragaman
pada manusia terbentuk oleh sifat-sifat genetika yang dibawa oleh gen dari
orang tua. Sifat- sifat genetika meliputi sifat dominan dan sifat resesif.
Ujung daun telinga yang menggantung atau bebas merupakan sifat dominan,
sedangkan ujung daun telinga yang melekat atau menempel merupakan sifat
resesif. Ibu jari tangan yang melengkung merupakan sifat dominan, sedangkan ibu
jari tangan yang lurus merupakan sifat resesif.
Dalam praktikum ini variasi yang diamati berjumlah tujuh meliputi,
jenis kelamin, kemampuan menggulung lidah, lesung pipi, ibu jari, tapak kaki,
rambut, cuping telinga, tinggi badan dan golongan darah. Setelah mendapatkan
data dari tabel keragaman, untuk mengetahui keragaman gen setiap manusia
dibuatlah cakram genetika dengan tampilan fenotipnya. Selain mengetahui fenotip
dari setiap anggota kelompok, kita dapat menentukan angka indeks keragaman
untuk setiap orangnya.
Berdasarkan
tabel pengamatan dapat diperoleh data bahwa Ai mempunyai genotif P, ss, qq, cc,
ll, Kk, MM, tt, O. Sedangkan Diah mempunyai fenotif tidak memiliki kemampuan
menggulung lidah, memiliki lesung pipi, tapak kaki yang melemgkung, rambut
lurus, cuping telinga menempel, memiliki postur badan yang tinggi serta
golongan darah O. Untuk Asyifa dan Fifin, keduanya memiliki genotif yang hampir
sama, yang membedakannya hanya pada postur tubuhnya. Meskipun secara fenotif
berbeda, dengan adanya cakram genetika terlihat adanya persamaan dari
genotifnya. Lain halnya dengan Irfan yang memilki fenotif memiliki kemampuan
menggulung lidah, tidak memiliki lesung pipi, ibu jari lurus, rambut ikal, cuping
telinga menempel, postur badan pendek serta bergolongan darag O. Untuk Hilma
dan Irma memiliki persamaan fenotif dari variasi mengenai kemampuan menggulung
lidah, tapak kaki yang melengkung, rambut lurus dan postur badan yang pendek.
Berdasarkan cakram genetika dapat diperoleh angka indeks keragaman yaitu Ai
975, Asyifa 217, Fifin 215, Diah 631, Irma 367, Hilma 511 dan Irfan 1633.
Ciri yang diperoleh dari pengamatan tidak menunjukkan sifat yang satu lebih
unggul dari pada sifat yang lain. Akan tetapi,
dengan adanya perbedaan fisik bisa membantu kita membedakan orang yang
satu dengan yang lainnya . Masing-masing dari kita, individu unik,
dikenal sebagai manusia yang senantiasa berbeda dari manusia lain.
Perbedaan yang ada diantara individu yang bergenotip sama kemungkinan dapat
memiliki fenotip yang berbeda. Hal ini terbukti dengan adanya praktikan yang
memiliki persamaan sifat fisik tertentu dengan yang praktikan yang lainnya,
dalam hal sifat fisik yang lainnya ternyata terdapat juga perbedaan.
5.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pengamatan dalam anggota kelompok genetika ditemukan persamaan dan perbedaan
variasi sifat. Setiap praktikan memiliki karaktersitik sifat yang berbeda.
Meskipun terdapat persamaan, pasti terdapat perbedaannya. Perbedaan yang ada
diantara individu yang bergenotip sama pun kemungkinan dapat memiliki fenotip
yang berbeda. Perbedaan tersebut menyebabkan adanya variasi sifat yang
memperkaya keanekaragaman manusi. Hal tersebut akan terlihat jelas pada cakram
genetika.
DAFTAR PUSTAKA
Brookes, Martin. 2008. Bengkel Ilmu Genetika. Jakarta : Erlangga.
Campbell, Neil. 1999. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Fried, George. 2005. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Suryo. 1996. Genetika. Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi.
Jakarta : Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar