Biologi

Entri Populer

Jumat, 14 September 2012

Identifikasi Gugus Fungsional


LAPORAN KIMIA ORGANIK
ANALISA KUALITATIF ZAT ORGANIK
IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSIONAL
Tanggal percobaan : 25 Mei 2012
Tanggal pengumpulan : 4 Juni 2012


                                                               
                                                        
Disusun Oleh :
Kelompok 5 –A2
Irfan Hidayatulloh       1211702039
Dita Eka Winanti         1211702019
Gina Septriana             1211702032
Karsiti                          1211702043



JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012

I. Tujuan Percobaan 
·         Mengidentifikasi gugus fungsional
·         Menganalisa secara kualitatif
·         Menentukan reaksi yang terjadi melalui perubahan warna, aroma dan  pH


II. Prinsip Percobaan
Analisa kualitatif merupakan cara untuk mengidentifikasi zat organik yang belum diketahui . Berikut langkah – langkah dalam menganalisa zat tersebut : melihat dan menentukan sifat fisik, tes kualitatif unsur, kelarutan dan gugus fungsional.

III. Teori Dasar

IV. Alat dan Bahan
No
Nama Alat
Jumlah
1
Pipet tetes
13 buah
2
Tabung reaksi
5 buah
3
Penjepit tabung
1 buah
4
Rak tabung reaksi
1 buah
5
Pembakar spirtus
1 buah

No
Nama Bahan
Jumlah
1
Asam lemak
0,05 ml
2
n- butil alkohol
2,5 ml
3
KMnO4
0,2 ml
4
Fehling A
1 ml
5
Fehling B
1 ml
6
Aseton
1 ml
7
Metanol
0,05 ml
8
Air
3 ml
9
Indikator universal
1 buah
10
Asam asetat glasial
1 ml
11
H2SO4
0,1 ml
12
Alkohol
0,1 ml
13
NaOH
0,4 ml
14
Iodium pekat
0,2 ml

V. Prosedur Kerja
1.      Ikatan Tak Jenuh
Dengan KMnO4
·         0,5 ml n- butilalkohol dimasukkan kedalam tabung reaksi
·         Sebanyak 1 tetes asam lemak dilarutkan kedalam tabung reaksi tersebut
·         Ditambahkan pula tetesan KMnO4, amati perubahan yang terjadi

2.      Gugus Karbonil ( C=O )
Dengan Pereaksi Fehling
·         1 ml Fehling A dimasukkan kedalam tabung reaksi
·         Tambahkan 1 ml Fehling B kedalam tabung rekasi tersebut
·         Kemudian tambahkan pula aseton sebanyak 1 ml
·         Campuran tersebut dikocok, lalu dipanaskan sampai terjadi perubahan

3.      Gugus Alkohol ( OH )
Test Indikator
·         1 tetes methanol dimasukkan kedalam tabung reaksi dengan 1 ml air
·         Larutan tersebut diperiksa dengan indikator universal dan tentukan pula pH – nya

Dengan Pembuatan Ester
·         1 ml asam asetat glasial dimasukkan kedalam tabung reaksi
·         Lalu tambahkan 2 ml n – butilalkohol kedalam tabung reaksi tersebut
·         Tambahkan pula 2 tetes asam sulfat pekat
·         Tabung reaksi tersebut dipanaskan, kemudian kocok dan perubahan yang terjadi diamati serta aroma yang tercium

Test Iodoform
·         2 ml air, 2 tetes alkohol dan 8 tetes larutan NaOH dimasukkan kedalam tabung reaksi
·         Tetes demi tetes iodium pekat ditambahkan kedalam tabung reaksi tersebut sampai terjadi endapan kuning
·         Catat aroma yang tercium

 VI. Hasil Pengamatan
No
Reaksi
Hasil reaksi
1
n- butilalkohol + asam lemak + KMnO4
Larutan berwarna coklat dan terdapat endapan
2
Fehling A + Fehling B + Aseton
Larutan berwarna biru tua, setelah dipanaskan menghasilkan endapan berwarna hijau
3
Methanol + air
Larutan berwarna kekuningan dengan pH = 6
4
Asam asetat glasial + n- butilalkohol + asam sulfat
Tercium aroma asam cuka pekat
5
Air + NaOH + iodium pekat
Larutan tidak berwarna dan tercium aroma betadine

VII. Pembahasan
            Salah satu langkah dalam menganalisa zat organik yaitu dengan cara mengidentifikasi gugus fungsional. Gugus fungsi yang terkandung dalam suatu campuran / larutan pun berbeda, apakah gugus fungsi alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat, ester, alkana, alkena atau alkuna.  
            Hidrokarbon jenuh salah satunya adalah alkana. Untuk membedakan alkana dan alkena dilakukan uji kualitatif dengan penambahan KMnO4. Pada percobaannya, campuran dari n- butilalkohol, asam lemak dan KMnO4 menghasilkan larutan berwarna coklat dan pada campuran tersebut terdapat endapan. Dengan perubahan ini, maka penambahan KMnO4 dapat digunakan untuk membedakan senyawa alkena dari alkana.
            Selanjutnya, pada percobaan perekasi Fehling, ketika Fehling A yang berwarna biru muda dan Fehling B tidak berwarna serta aseton direaksikan, diperoleh warna campuran biru tua, namun setelah dipanaskan beberapa menit menghasilkan endapan berwarna hijau.
Test Fehling tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa aldehid aromatis, sebab stabilitas resonansi yang timbul dari ikatan antara gugus karbonil dan cincin benzena tidak dapat teroksidasi oleh larutan Fehling, pemanasannya bertujuan untuk mempercepat reaksi.
            Pada percobaan gugus alkohol dilakukan dengan tiga macam percobaan, pertama dengan melakukan test indikator. 1 ml air ditambah 1 tetes methanol menghasilkan larutan berwarna kekuningan dengan pH 6 . Angka tersebut dapat menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat asam dan mengandung gugus alkohol.
            Gugus alkohol dapat diperoleh dengan test pembuatan ester. Yaitu 1 ml asam asetat glasial ditambah 2 ml n- butilalkohol dan 2 tetes asam sulfat pekat kemudian dipanaskan. Setelah dipanaskan akan tercium aroma asam cuka pekat. Hal ini dapat terjadi karena ester bersifat aromatis, artinya mempunyai aroma yang khas. Sedangkan aroma asam cuka pekatnya diperoleh dari asam asetat glasial, karena asam asetat glasial merupakan senyawa paling reaktif.
            Pada test iodoform, 2 ml air + alkohol + NaOH dan beberapa tetes iodium pekat menghasilkan larutan tidak berwarna. Setelah dilakukan pemanasan tercium aroma betadine. Hal ini terjadi karena reaksi sebelum pemansan belum sempurna sehingga tidak menghasilkan aroma, tetapi ketika dipanaskan reaksi tersebut sempurna dan tercium aroma betadine yang berasal dari campuran iodoform tersebut.

VIII. Simpulan
·         Dengan KMnO4, larutan berwarna coklat dan terdapat endapan
·         Dengan pereaksi Fehling dan aseton, campuran berwarna biru tua dengan endapan hijau
·         Test indikator, larutan berwarna kekuningan dengan pH 6
·         Pembuatan ester, tercium aroma asam cuka pekat
·         Test iodoform, larutan tidak berwarna dan beraroma betadine

IX. Daftar Pustaka
            Pangayuanta, Teguh.2006.Tuntas Kima. Jakarta : Graha Pustaka.
Purba, Michael.2004.Kimia. Jakarta : Erlangga.
Soenarjo. 1998. Cara Cepat Belajar Kimia. Bandung : Angkasa Press.
      

1 komentar: