LAPORAN KIMIA ORGANIK
ANALISA KUALITATIF ZAT ORGANIK
IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSIONAL
Tanggal
percobaan : 25 Mei 2012
Tanggal
pengumpulan : 4 Juni 2012
Disusun
Oleh :
Kelompok
5 –A2
Irfan
Hidayatulloh 1211702039
Dita
Eka Winanti 1211702019
Gina
Septriana 1211702032
Karsiti 1211702043
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012
I. Tujuan Percobaan
·
Mengidentifikasi gugus fungsional
·
Menganalisa secara kualitatif
·
Menentukan reaksi yang terjadi melalui
perubahan warna, aroma dan pH
II. Prinsip Percobaan
Analisa
kualitatif merupakan cara untuk mengidentifikasi zat organik yang belum
diketahui . Berikut langkah – langkah dalam menganalisa zat tersebut : melihat
dan menentukan sifat fisik, tes kualitatif unsur, kelarutan dan gugus
fungsional.
III. Teori Dasar
IV. Alat dan Bahan
No
|
Nama
Alat
|
Jumlah
|
1
|
Pipet
tetes
|
13
buah
|
2
|
Tabung
reaksi
|
5 buah
|
3
|
Penjepit
tabung
|
1 buah
|
4
|
Rak
tabung reaksi
|
1 buah
|
5
|
Pembakar
spirtus
|
1 buah
|
No
|
Nama
Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Asam
lemak
|
0,05
ml
|
2
|
n-
butil alkohol
|
2,5 ml
|
3
|
KMnO4
|
0,2 ml
|
4
|
Fehling
A
|
1 ml
|
5
|
Fehling
B
|
1 ml
|
6
|
Aseton
|
1 ml
|
7
|
Metanol
|
0,05
ml
|
8
|
Air
|
3 ml
|
9
|
Indikator
universal
|
1 buah
|
10
|
Asam
asetat glasial
|
1 ml
|
11
|
H2SO4
|
0,1 ml
|
12
|
Alkohol
|
0,1 ml
|
13
|
NaOH
|
0,4 ml
|
14
|
Iodium
pekat
|
0,2 ml
|
V. Prosedur Kerja
1.
Ikatan Tak Jenuh
Dengan KMnO4
·
0,5 ml n- butilalkohol dimasukkan kedalam
tabung reaksi
·
Sebanyak 1 tetes asam lemak dilarutkan kedalam
tabung reaksi tersebut
·
Ditambahkan pula tetesan KMnO4,
amati perubahan yang terjadi
2.
Gugus Karbonil ( C=O )
Dengan Pereaksi Fehling
·
1 ml Fehling A dimasukkan kedalam tabung reaksi
·
Tambahkan 1 ml Fehling B kedalam tabung rekasi
tersebut
·
Kemudian tambahkan pula aseton sebanyak 1 ml
·
Campuran tersebut dikocok, lalu dipanaskan
sampai terjadi perubahan
3.
Gugus Alkohol ( OH )
Test Indikator
·
1 tetes methanol dimasukkan kedalam tabung
reaksi dengan 1 ml air
·
Larutan tersebut diperiksa dengan indikator
universal dan tentukan pula pH – nya
Dengan
Pembuatan Ester
·
1 ml asam asetat glasial dimasukkan kedalam
tabung reaksi
·
Lalu tambahkan 2 ml n – butilalkohol kedalam
tabung reaksi tersebut
·
Tambahkan pula 2 tetes asam sulfat pekat
·
Tabung reaksi tersebut dipanaskan, kemudian
kocok dan perubahan yang terjadi diamati serta aroma yang tercium
Test
Iodoform
·
2 ml air, 2 tetes alkohol dan 8 tetes larutan
NaOH dimasukkan kedalam tabung reaksi
·
Tetes demi tetes iodium pekat ditambahkan
kedalam tabung reaksi tersebut sampai terjadi endapan kuning
·
Catat aroma yang tercium
VI.
Hasil Pengamatan
No
|
Reaksi
|
Hasil
reaksi
|
1
|
n-
butilalkohol + asam lemak + KMnO4
|
Larutan
berwarna coklat dan terdapat endapan
|
2
|
Fehling
A + Fehling B + Aseton
|
Larutan
berwarna biru tua, setelah dipanaskan menghasilkan endapan berwarna hijau
|
3
|
Methanol
+ air
|
Larutan
berwarna kekuningan dengan pH = 6
|
4
|
Asam
asetat glasial + n- butilalkohol + asam sulfat
|
Tercium
aroma asam cuka pekat
|
5
|
Air +
NaOH + iodium pekat
|
Larutan
tidak berwarna dan tercium aroma betadine
|
VII. Pembahasan
Salah satu langkah dalam menganalisa zat
organik yaitu dengan cara mengidentifikasi gugus fungsional. Gugus fungsi yang
terkandung dalam suatu campuran / larutan pun berbeda, apakah gugus fungsi
alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat, ester, alkana, alkena atau
alkuna.
Hidrokarbon
jenuh salah satunya adalah alkana. Untuk membedakan alkana dan alkena dilakukan
uji kualitatif dengan penambahan KMnO4. Pada percobaannya, campuran
dari n- butilalkohol, asam lemak dan KMnO4 menghasilkan larutan
berwarna coklat dan pada campuran tersebut terdapat endapan. Dengan perubahan
ini, maka penambahan KMnO4 dapat digunakan untuk membedakan senyawa
alkena dari alkana.
Selanjutnya,
pada percobaan perekasi Fehling, ketika Fehling A yang berwarna biru muda dan
Fehling B tidak berwarna serta aseton direaksikan, diperoleh warna campuran
biru tua, namun setelah dipanaskan beberapa menit menghasilkan endapan berwarna
hijau.
Test Fehling tidak dapat digunakan untuk
mengidentifikasi senyawa aldehid aromatis, sebab stabilitas resonansi yang
timbul dari ikatan antara gugus karbonil dan cincin benzena tidak dapat
teroksidasi oleh larutan Fehling, pemanasannya bertujuan untuk mempercepat
reaksi.
Pada
percobaan gugus alkohol dilakukan dengan tiga macam percobaan, pertama dengan
melakukan test indikator. 1 ml air ditambah 1 tetes methanol menghasilkan
larutan berwarna kekuningan dengan pH 6 . Angka tersebut dapat menunjukkan
bahwa larutan tersebut bersifat asam dan mengandung gugus alkohol.
Gugus
alkohol dapat diperoleh dengan test pembuatan ester. Yaitu 1 ml asam asetat
glasial ditambah 2 ml n- butilalkohol dan 2 tetes asam sulfat pekat kemudian
dipanaskan. Setelah dipanaskan akan tercium aroma asam cuka pekat. Hal ini
dapat terjadi karena ester bersifat aromatis, artinya mempunyai aroma yang
khas. Sedangkan aroma asam cuka pekatnya diperoleh dari asam asetat glasial,
karena asam asetat glasial merupakan senyawa paling reaktif.
Pada
test iodoform, 2 ml air + alkohol + NaOH dan beberapa tetes iodium pekat
menghasilkan larutan tidak berwarna. Setelah dilakukan pemanasan tercium aroma
betadine. Hal ini terjadi karena reaksi sebelum pemansan belum sempurna
sehingga tidak menghasilkan aroma, tetapi ketika dipanaskan reaksi tersebut
sempurna dan tercium aroma betadine yang berasal dari campuran iodoform
tersebut.
VIII. Simpulan
·
Dengan KMnO4, larutan berwarna coklat dan terdapat endapan
·
Dengan pereaksi Fehling dan aseton, campuran berwarna biru tua dengan
endapan hijau
·
Test indikator, larutan berwarna kekuningan dengan pH 6
·
Pembuatan ester, tercium aroma asam cuka pekat
·
Test iodoform, larutan tidak berwarna dan beraroma betadine
IX. Daftar Pustaka
Pangayuanta,
Teguh.2006.Tuntas Kima. Jakarta : Graha Pustaka.
Purba, Michael.2004.Kimia.
Jakarta : Erlangga.
Soenarjo. 1998. Cara Cepat Belajar Kimia. Bandung : Angkasa Press.
dikit amat brooooo
BalasHapus